Disclaimer: postingan ini panjang banget jadi kalau kamu nggak berminat baca silakan diskip aja. Saya cuma mau cerita tentang keseruan di Twitter.
Akhir tahun lalu saya aktif lagi di Twitter setelah setahun vakum nggak nge-tweet dan nggak komplain ke customer service brand paket data seluler yang saya pakai.😂
Saya pakai Twitter tahun 2014 sejalan dengan saya ngeblog. Waktu itu saya bikin Twitter terpaksa karena salah satu syarat lomba blog yaitu peserta harus follow akun Twitter pihak sponsor. Mau nggak mau saya bikin akun Twitter, kan. Karena punya Twitter kayak love-hate relationship gitu makanya saya sempat vakum selama setahun. Twitter saya diamkan aja. Akunnya nggak pernah diurus, nggak pernah ngetweet tapi juga nggak ditutup.
Selama vakum dari Twitter, rasanya biasa aja. Hawong saya pernah vakum main Facebook selama 3 tahun juga biasa aja. Karena pada dasarnya saya nggak terlalu suka media sosial, sih.
Sejak aktif lagi di Twitter ternyata saya menemui keseruan yang nggak ada di Facebook dan Instagram. Pengguna Twitter beda banget sama FB dan IG. Mereka lebih terang-terangan dalam mengutarakan pendapatnya dan menanggapi suatu tweet. Misalkan ada tweet yang minta bantuan dan niatnya memang baik maka pengguna Twitter nggak segan akan membantu. Tweet tersebut bisa saja viral dan yang pasti bantuan banyak yang datang.
Saat pandemi corona ini banyak lho orang-orang di Twitter yang terpaksa menjual aset, menawarkan jasa dan dagangan demi menyambung hidup. Biasanya pengguna Twitter akan membantu retweet supaya info ini bisa diketahui banyak orang. Kadang ada juga yang me-reply tweet tersebut dengan minta nomer rekening supaya bisa membantu secara langsung.
Sebaliknya, jika ada tweet yang nggak masuk akal bahkan termasuk hate speech bisa jadi akun tersebut malah dibully dan berujung terkena suspend dari Twitter.
Kayak akunnya salah satu musisi yang suka menimbulkan kontroversi dan ngajakin debat atau berantem mulu. Sebagi figur publik seharusnya dia bisa ngasih contoh yang baik dan nggak emosi mulu tiap nge-tweet.
Kekompakan pengguna Twitter memang keren banget. Mungkin banyak yang nggak suka sama musisi tersebut maka akun tersebut kena suspend. Nggak cuma sama figur publik aja. Akun rakyat biasa yang bikin rakyat Twitter marah bisa dihilangkan berjamaah.
Yang baru terjadi yaitu kasus YouTuber di Bandung. Dia bikin konten prank membagikan bingkisan yang isinya sampah dan batu ke kaum transpuan (waria) dan anak-anak. Alih-alih membantu masyarakat di saat ekonomi sulit seperti ini, dia malah bikin konten yang tidak manusiawi.
Akhirnya rakyat Twitter marah dan rame-rame mereport akun YouTuber tadi. Nggak sampai sehari, akun tersebut udah hilang. Bahkan si YouTuber juga dicari polisi.
Baru-baru ini ada akun yang niatnya menjual masker yang jumlahnya banyak banget sampai berdus-dus. Dia promosi dagangan dengan kata-kata 'jual rugi' karena dia menyebutkan harga beli sekian dan menjualnya dengan harga sekian.
Tahu nggak reaksi rakyat Twitter gimana?
SADIS.
Komen-komen yang masuk pada menyudutkan akun tersebut. Kenapa dia sampai punya masker banyak banget. Apakah dia penimbun masker? Gara-gara hal ini, penjual masker disumpah-sumpahin di komen.
Ada juga netizen yang membalas dengan kasih hitung-hitungan sehingga didapat harga per masker. Setelah dihitung katanya harga masker di Indoapril lebih murah.😂
Ya gitu deh reaksi orang-orang di Twitter. Kalau ada tweet yang baik, mereka akan gotong royong membantu. Kalau ada tweet yang jelek, mereka nggak segan akan membully habis-habisan. Maha benar netizen dengan segala komennya, hahahaha.
Ada beberapa hal menarik yang saya temui di Twitter. Akun-akun yang cukup ngehit (biasanya yang centang biru) pasti mempengaruhi followernya. Dengan modal tweet mereka bisa bikin movement yang positif dan disukai masyarakat.
Salah satu akun yang saya suka yaitu @bintangemon. Emon adalah seorang komika jadi dia lucu. Nah, dia suka bikin video yang diberi judul DPO (Dewan Perwakilan Omel-omel). Video DPO ini sebenarnya mengkritisi hal-hal yang sedang viral di masyarakat. Emon cuma ngomong biasa di video tapi isi omongannya sebenarnya menasihati masyarakat dengan cara yang lucu. Jadi video ini menghibur dan pesan yang dimaksud bisa tersampaikan dengan baik.
Video DPO @bintangemon yang baru yaitu mengkritisi sikap netizen Indonesia terhadap artis luar negeri.
Jadi netizen Indonesia melakukan bully akun Instagram aktris Korea Han So Hee. Dia disebut sebagai perebut suami orang karena perannya di drama Korea 'The World of Married'.
Please, deh. Padahal kan Han So Hee cuma akting. Netizen Indonesia bikin malu aja sampai-sampai Han So Hee memposting komen-komen dari Indonesia yang membuat netizen Korea marah.😥
Nggak cuma itu aja. Netizen Indonesia juga menyerang akun Reemar si dancer cantik dari Filipina yang katanya bikin cowok-cowok pada ngefans sama dia. Terus pacar pangeran Brunei juga kena bully.
Hadeeehh. Plis deh. Kelakuan netizen seperti itu nggak usah ditiru ya. Toh kita kan nggak kenal sama si artis dan mereka juga nggak ngapa-ngapain sama kita.
Kata Emon, bully yang dilakukan ke artis luar negeri ada yang menggunakan bahasa Indonesia pula. Kalau gini si artis mana ngerti kan.
Nggak cuma masalah sosial yang dikritisi rakyat Twitter. Kondisi politik pun juga sama. Seperti kasusnya staf khusus milenial yang mengundurkan diri dan kartu pra pekerja.
Dari Twitter saya tahu bahwa ada orang yang nggak nganggur-nganggur amat bisa dapat kartu pra pekerja. Jadi sistem penerimaan kartu ini random banget. Kartu pra pekerja ditujukan untuk masyarakat yang belum atau tidak punya pekerjaan. Selain bantuan uang, para penerima kartu pra pekerja bisa mengikuti pelatihan yang sudah disediakan.
Ada juga yang nge-tweet tentang pelatihan yang diberikan oleh penerima kartu pra pekerja. Dalam tweet tersebut menyebutkan bahwa pemberi materi di pelatihan ini kurang berkompeten. Tweet tersebut dilengkapi dengan screen shoot data pemberi pelatihan.
Ada lagi tweet tentang toleransi beragama yang kurang di negara ini. Ceritanya ada umat Nasrani yang beribadah online di rumah karena PSBB. Nah, saat mereka beribadah tiba-tiba datang orang muslim yang melakukan tindakan tidak terpuji. Sayangnya, orang muslim tadi cuma mendapat teguran dan diminta membuat pernyataan di atas materai.
Banyak pengguna Twitter yang membandingkan kasus tersebut dengan kasus orang Nasrani yang dihukum 2 tahun hanya karena protes toa masjid terlalu keras.
Jujur, sebagai muslim saya malu atas kejadian ini. Benar, sepertinya kehidupan toleransi di Indonesia hanya sekadar teori. Faktanya sangat berbeda dengan teori di sekolah yang ndakik-ndakik itu.
Nggak cuma masalah sosial yang dikritisi rakyat Twitter. Kondisi politik pun juga sama. Seperti kasusnya staf khusus milenial yang mengundurkan diri dan kartu pra pekerja.
Dari Twitter saya tahu bahwa ada orang yang nggak nganggur-nganggur amat bisa dapat kartu pra pekerja. Jadi sistem penerimaan kartu ini random banget. Kartu pra pekerja ditujukan untuk masyarakat yang belum atau tidak punya pekerjaan. Selain bantuan uang, para penerima kartu pra pekerja bisa mengikuti pelatihan yang sudah disediakan.
Ada juga yang nge-tweet tentang pelatihan yang diberikan oleh penerima kartu pra pekerja. Dalam tweet tersebut menyebutkan bahwa pemberi materi di pelatihan ini kurang berkompeten. Tweet tersebut dilengkapi dengan screen shoot data pemberi pelatihan.
Ada lagi tweet tentang toleransi beragama yang kurang di negara ini. Ceritanya ada umat Nasrani yang beribadah online di rumah karena PSBB. Nah, saat mereka beribadah tiba-tiba datang orang muslim yang melakukan tindakan tidak terpuji. Sayangnya, orang muslim tadi cuma mendapat teguran dan diminta membuat pernyataan di atas materai.
Banyak pengguna Twitter yang membandingkan kasus tersebut dengan kasus orang Nasrani yang dihukum 2 tahun hanya karena protes toa masjid terlalu keras.
Jujur, sebagai muslim saya malu atas kejadian ini. Benar, sepertinya kehidupan toleransi di Indonesia hanya sekadar teori. Faktanya sangat berbeda dengan teori di sekolah yang ndakik-ndakik itu.
Baru sekitar 6 bulanan main Twitter tapi saya menemui banyak drama kehidupan. Emang sih nggak semua yang lagi rame di Twitter perlu diketahui dan ditanggapi. Setidaknya saya bisa belajar dari hal-hal tersebut, diantaranya:
*Pernikahan viral 12 hari
Me: dalam mempersiapkan pernikahan jangan buru-buru. Cari tahu dulu gimana bibit, bobot, bebet dari pasangan kita supaya ke depannya nggak menyesal menikah.
*Percintaan anak muda
Me: anak muda sekarang kalau pacaran ngeri dan cenderung bebas. Sebagai orangtua, saya harus mempersiapkan pondasi yang kuat untuk anak saya supaya tidak salah jalan. Karena ke depan, pasti tantangannya lebih berat.
*Perselingkuhan
Me: saya masih belajar dan berusaha melakukan yang terbaik untuk rumah tangga saya. Semoga saya dan pak suami bisa menjalani pernikahan dengan baik sampai kapan pun.
*Es Krim Vienetta
Me: kocak sih karena mau makan es krim jadoel aja susah, sampai ada karyawan minimarket yang ngumpetin di bawah rak. Tapi yang hebat dari kasus viral ini yaitu adanya tanggapan dari pihak Indoapril dan Alfamaret tentang kelakuan karyawan mereka.
Toh, makan es krim demi kekinian buat apa sih? Beli es krim yang lain dan nggak harus Vienetta kan banyak.😚
* Tweet, meme, dan video receh
Me: untuk hiburan saat saya udah lelah mengurus rumah. Sumpah, saya sampai tertawa terbahak-bahak melihat ini. Hiburan banget. Contohnya efek setelah makan magic mushroom. Ya ampun, lucu banget bacanya. Btw kalau kamu penasaran dengan magic mushroom bisa tanya di Googel, ya.
* Tweet politik
Me: masyakarat sudah pintar dan berani mengritisi kebijakan pemerintah yang kurang efisien dan dianggap memboroskan anggaran negara. Setidaknya ada beberapa kebijakan yang dibuat dan diubah karena masyarakat lantang bersuara di media sosial.
* Tweet, meme, dan video receh
Me: untuk hiburan saat saya udah lelah mengurus rumah. Sumpah, saya sampai tertawa terbahak-bahak melihat ini. Hiburan banget. Contohnya efek setelah makan magic mushroom. Ya ampun, lucu banget bacanya. Btw kalau kamu penasaran dengan magic mushroom bisa tanya di Googel, ya.
* Tweet politik
Me: masyakarat sudah pintar dan berani mengritisi kebijakan pemerintah yang kurang efisien dan dianggap memboroskan anggaran negara. Setidaknya ada beberapa kebijakan yang dibuat dan diubah karena masyarakat lantang bersuara di media sosial.
***
Twitter seperti halnya media sosial yang lain bisa memberikan dua dampak sekaligus yaitu baik dan buruk. Tidak semua yang sedang viral di Twitter perlu diketahui dan ditanggapi. Hanya saja semoga kita bisa belajar dari pengalaman yang dibagikan di sana. Selama bermain media sosial, sebaiknya tahan jempol supaya nggak marah-marah atau malah melakukan hate speech sebab hal ini bisa merugikan diri kita sendiri.
Gara-gara media sosial, saya sampai punya pikiran yang agak absurd. Jadi kalau di jalan saya hati-hati banget karena takut bikin kesalahan yang fatal. Siapa tahu ada orang yang diam-diam merekam dan memviralkannya. Hiii, kan ngeri.
By the way, kamu suka main Twitter juga nggak?
Seru ya, mbaaa :DDD ehehehe..
ReplyDeleteSaya nggak aktif main twitter sayangnya, hanya punya akun yang sengaja saya buat untuk baca-baca berita yang ada tapi akun saya nggak punya followers dan nggak memfollow orang juga :)) jadi memang dibuat khusus untuk baca berita yang muncul di notifikasi, biasanya yang viral-viral suka muncul tanpa diminta seperti berita soal si Youtuber itu, atau berita soal pernikahan 12 hari :D
Saya pribadi sama seperti mba, prinsipnya nggak perlu tau semua, tapi kalau mendadak tau entah karena memang santer diberitakan atau muncul di notif, yasudah cukup dibaca dan jadi bahan pelajaran. Sampai sekarang saya belum pernah menulis tweet di akun saya soalnya :)) kadang kita perlu keep up date berita di luar for the sake of learning, tapi nggak sampai harus terus-terus scrolling atau cari-cari ada berita baru apa nih :3
Eniho sampai sekarang saya belum coba itu es krim yang kembali hits, karena memang bukan yang saya ingin bangettt hihi jadi nggak coba pun nggak masalah :)) apalagi dengar-dengar carinya pun susah ~ ohya mba, kalau untuk last paragraf saya setuju, sebaiknya kita harus selalu berhati-hati di luar, karena akan ada saja orang yang iseng di mana-mana :D
Mayan seru, Mba Eno, hahaha.
DeleteTwitter saya pakai untuk share postingan, Mba. Bener banget, yang viral2 gitu tiba2 muncul jadi bikin penasaran, ya.
Prinsipnya sama kayak saya, Mba. Saya ada follower tapi saya nggak peduliin. Dibanding blogger yang lain, saya kalah jauh. Toh saya nggak memonetisasi akun2 media sosial saya. Punya medsos untuk mencari tahu info apa yang sedang terjadi biar nggak kudet2 amat.
Karena Twitter kan cepet banget perkembangannya, kadang saya sampai bingung kalau ada tweet yang muncul. Ini ngomongin apa sih karena sering kelewat.
Cuma saya suka lihat video2 receh yang lucu dan menghibur.
Saya nggak tahu mba soal Vienetta. Katanya sih begitu. Saya nggak beli, Mba. Saya jarang beli es krim soalnya.
Iya, sekarang sebaiknya hati2 karena apa2 cuma modal jempol dan henpon bisa jadi berita.
Jujur aku pun sama kayak Mbak yang dulunya nggak seberapa aktif di Twitter. Paling sekedar mengajukan komplen pada beberapa brand yang saya pakai (seringnya brand provider henpon yang saya pakai 😝). Sampai beberapa bulan aku aktif kembali di Twitter karena sibuk fangirling dengan idol K-Pop, ahahaha. Soalnya update tentang si idol cepat banget, karena aku follow salah satu fanbase yang ada di Indonesia. Dan si idol sendiri juga aktif di Twitter, jadi begitulah.
ReplyDeleteNgomong-ngomong soal update, emang netizen Twitter tuh paling gercep deh tentang berita atau gosip atau rumor terkini. Satu bahas, semua dibahas. Kayak waktu suara dentuman langit itu aja rakyat Twitter yang ramai, sedangkan di Instagram nggak ada satupun yang bahas.
Sekarang ini main sosial media manapun kudu hati-hati sih. Salah ketik sedikit, bisa di-bully seantero jagat. Makanya tiap kali mau posting, aku tuh bisa sampai berpikir berkali-kali supaya nggak ada celah bagi netizen untuk nyinyirin aku 😂 tapi risiko bermain sosmed memang begitu, sih. Kita sebagai pengguna memang harus lebih bertanggung jawab dengan konten yang kita share ya (:
Mba Janeee, lha kok sama. Saya juga seringnya komplain ke CS provider. Jangan2 provider kita sama, hahaha. Lelah saya sama provider ini.
DeleteIya, Twitter emang beda. Rakyat Twitter suka gercep dan perkembangannya juga cepet banget di sana. Kalau soal dentuman, saya malah nggak tahu, mba. Tahunya dari Detik.
Nah, sama, Mba. Mau posting apa pun sekarang saya juga mikir2 banget. Setuju banget, kita bertanggung jawab dengan konten kita.:)))
Saya kurang suka twitter, hahaha
ReplyDeletepertama, saya suka menulis panjang, dan di twitter terbatas.
Kedua, di twitter rasanya bukan saya banget.
Apa ya, saya kadang ingin mempertanyakan kepada orang-orang yang benci FB katanya FB soooo jadoel, cuman buat orang tua, mungkin karena penghuni FB agak norak di mata mereka.
Tapi percaya atau enggak, justru menurut saya di twitter lah orang agak norak, atau mungkin karena saya kurang terbiasa aja.
Menurut saya kicauan orang-orang di twitter kayak update status fesbuk jaman baheula, di mana tulisnya.
Lapar
ngantuk
dan semacamnya hahaha.
Tapi meskipun demikian, saya sesekali masih buka twitter sih, pajang url blogpost atau sesekali ngetweet yang nggak penting.
Kurang nyaman aja, karena memang sejatinya saya suka nulis panjang, that's why i loved fesbuk :D
Dan satu lagi, karena memang reaksinya warga twitter itu kayak apa ya, ikan piranha, kali yak hahaha.
cepeeettt banget viral, kalau kita salah tulis sedikitpun :D
Apalagi dengan keterbatasan karakter tulisan, akan sulit buat kita menjelaskan tulisan kita dengan panjang lebar :)
oh ya, btw kita udah saling follow nggak ya Mba? :D
Saking jarang buka twitter :D
Mbak Rey kalo komentar selalu panjang, aku kadang coba tapi kok ngga bisa. Apa sih rahasianya mbak? 😁
Delete@Mba Rey: saya juga dulu gitu, Mba. Bener banget tweet cuma
DeleteLapar
Ini malam minggu
kok bisa ya nulis gituan tapi banyak yang reply bahkan retweet? Hahaha.
Sekarang di Twitter banyak yang nulis panjang, Mba. Tapi dibikin thread. Kalau Fb kita bisa nulis panjang sih kayak blog malah.
Rakyat Twitter emang gitu. Reaksinya sadis.
Maaf, Mba, saya kurang tahu karena saya jarang cek siapa yang follow. Nanti saya cek ya, Mba.
@Mas Agus: Nah, Mba Rey rahasianya apa ya? Saya juga mau dikasih tahu, hehe.
Aku ngga main Twitter mbak jadinya ngga terlalu tahu keseruan nya kalo main Twitter, mungkin karena udah punya akun Facebook, soalnya kalo terlalu banyak akun repot ngurusnya.
ReplyDeleteWaduh, memang netizen Indonesia ngga bisa membedakan mana akting mana beneran ya, kok sampai menyerbu akunnya Han Soo Hee hanya karena aktingnya di The World of Married? 😓
Nggak papa, Mas Agus. Malah enak nggak terlalu terpapar media sosial berlebihan. Saya juga kadang kewalahan kalau ngurus blog, hehehe.
DeleteIya, netizen Indonesia suka gitu. Terbawa emosi. Atau akting si artis emang bagus sampai bikin penonton marah, hehe.
OmaiGod biasane aku nek bar mb pit posting sesuatu aku langsung kepow dong ada berita terupdate apa aja hahahhah, you sangat menginfluence diriku bingit mb pit hhahhahah
ReplyDeleteAku juga kur nggo duwe2 tok akun twitter, fungsine dulu bikin juga sebagai syarat lomba atau giveaway, terus ternyata bisa buat taruh promoan link blog, selain itu paling aku cuma buat hiburan receh aja, baca yang kocak kocak atau berita2 heboh apa di sana, senajan aku kur diem bae hahhaha, tapi kadang yo ho oh nemu aja yang seru2 buat sekedar dibaca doang, ya buat tambah2 wawasan lah...tapi ga ikut2 retweet atau komen atau like atau bikin tweet apa blas kayae ga pernah, mung kepo2 berita seru hihihi
Aduh, Nita, aku cuma sharing aja kok.:))
DeleteSama, sih. Aku lebih banyak sharing link blog. Entah ada yang baca atau enggak, yang penting sharing, hahaha.
Kalau di Twitter, aku sukanya like. Karena ga tahan ama video receh yang lucu atau kata2 yang makjleb, hehehe.
Woh dolanan Twitter to, Mbak. Aku abis deactivate akun Twitterku tahun lalu, eh jadi bikin lagi gara-gara ternyata Twitter seru. Terutama soal gosip, hahaha. Yang thread thread gitu, seru bacainnya.
ReplyDeleteYoiii, Naaa. Hahaha, yang thread emang seru2 topiknya. Nggak heran kalau banyak yang retweet atau reply.
DeletePy twitter juga dah lama banget, untuk informasi berita2 biar gak ketinggalan, seru juga
ReplyDeletemba pipit sekarang masih dijepang kah? gm keadaaanya mba
Iya, Mba Fitri, seru baca berita di Twitter.
DeleteSaya udah di Indonesia, Mba. Sejak akhir Februari. Makasih, mba Fitri sudah main ke sini.:))
Twitter adalah tempat ku kadang untuk berpulang. Maksudnya melepas jenuh dari pertimeline an sosial media. Ntah kenapa twitter selalu berhasil memberi warna dan kesegran. Walau hanya baca tweet receh, postingan absurd dsb, tapi twitter punya kekuatannya sendiri
ReplyDeleteIya, bener banget, Mas. Sekarang saya juga merasakan hal yang sama. Saat lelah ama medsos atau berita2 di luaran sana, nyari hiburan di Twitter.
Deletesaya hampir mengikuti semua kericuhan2 di twitter yang disebutkan di artikel.. saya sih biasanya cuma memantau aja tanpa ikutan komen kalau yg ribut2 begitu hahaha.. emang sih seru bgt main twitter.. saya main twitter sejak 2009, lalu sempat vakum beberapa tahun dan akhir2 ini jatuh cinta lagi sama twitter, banyak drama2 seru sih wkwk..
ReplyDelete-traveler paruh waktu
Terima kasih, Mas, sudah main ke sini. Wah, mas Bara lama juga ya main di Twitter. Iya, saya juga cuma melihat dan baca2 aja. Meski begitu, cukup seru karena banyak dramanya, hahaha.
Delete