Saya menyebutnya challenge, nggak diet, hahahaha. Soalnya, no junk food challenge ini memang benar-benar menantang, lebih dari sekadar diet.
Pertama kali ada no junk food challenge gegara baca postingannya Mbak Riski yang ini. Mbak Riski di blognya cerita kalau dia melakukan diet dengan cara ini. Dia melakukan challenge ini sejak Juni lalu. Tapi pas saya inbox pertengahan September kemarin, kayaknya dia kurang melakukan challenge ini secara rutin. Maksudnya, Mbak Riski nggak melakukan challenge berurutan tiap bulannya.
Sewaktu membaca postingannya Mbak Riski tentang no junk food challenge, awalnya saya kaget. Karena nggak nyangka ada tantangan yang sehat kayak gini. Secara saya alumni fakultas kesehatan dan tahu banget kalau makanan yang dipantang di no junk food challenge memang kudu dikurangin. Jadi, saya kok ya pengen mencoba tantangan ini.
Teman-teman tahu kan arti junk food? Junk food termasuk dalam makanan yang nggak sehat.
Kenapa?
Karena kandungan gizinya rendah. Junk food biasanya mengandung banyak lemak, gula, garam, tapi rendah serat. Kandungan serat yang rendah menjadikan junk food sebagai makanan yang harus dibatasi konsumsinya. Kalau dikonsumsi terlalu banyak dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kesehatan.
Masalahnya adalah makanan yang termasuk dalam kategori junk food ini sejujurnya makanan yang enak-enak dan berat banget untuk dipantang. Bayangin aja, ada snack yang rasanya gurih, coklat, es krim, kue-kue yang endes, gorengan, dan masih banyak lagi.
Sumber : Pinterest |
Untungnya nih challenge ini cuman 21 hari jadi saya masih bisa makan junk food setelahnya, hahahaha. Ya saya kan cuma manusia biasa dan gampang goyah, hahaha. Jujur, saya nggak bisa lepas dari junk food seutuhnya. Dalam tahap ini, saya ingin mengurangi konsumsi junk food *kibas jilbab*.
#Pelaksanaan no junk food challenge
Saya mulai challenge ini sejak Agustus. Berarti sudah kali kedua saya rutin melakukan challenge ini. Saya niat banget melakukan challenge ini rutin tiap bulan. Jadi, tiap tanggal 1-21 saya nggak makan junk food. Selain itu, saya juga rutin melakukan aerobik dan yoga.
Pada bulan Agustus, pas awal banget nyobain challenge ini rasanya lebay, lemes braaay. Soalnya, kalau siang atau sore saya biasanya kan ngemil snack. Nah pas challenge ini kan nggak boleh makan snack. Haduuuh, berat Ciiiiin.
Saya melakukan challenge ini dengan lirak-lirik snack yang ada di rumah. Saya merasa kalau snack di rumah nantangin minta dimakan, hahahaha. Apalagi perut yang kosong karena pagi nggak makan karbo. Kalau pagi saya kan nggak makan nasi. Sebenarnya, sudah lama tiap pagi saya cuma minum jus dan makan buah. Ceritanya sarapan ala food combining gitu deh.
Sarapan pagi hari |
Kalau lapar sebelum jam 12 siang sih biasa ya karena memang saya nggak makan nasi, cuma buah aja. Tapi setelah makan siang dan nggak ngemil snack, haduh duh duh lidah pahit. Tiap lihat snack pengennya ngemil. Tiap lewat mie ayam langganan, pengennya mampir.
Dengan ikutan challenge ini, saya dipaksa untuk nggak makan snack, mie ayam, apalagi kue. Inilah tantangan terberatnya karena saya suka banget sama mie ayam, kue ataupun bakery-bakeryan.
Jadi nih kalau tanggal 1-21 ada tetangga yang main ke rumah atau ada acara yang mana suguhannya kue, asli saya ngiler. Di situ saya merasa sedih banget. Belum lagi kalau pengen ini-itu duh rasanya semua tanggal pengennya nggak ada tulisan angka 1-21, hahahahaha.
Pas tantangan ini mau berakhir di bulan Agustus, tepatnya tanggal 20, saya kalap. Tanggal 20 Agustus kan hari Sabtu. Saya dan pak suami beli mie ayam dan kue favorit yaitu bolu pisang. Pertahanan saya jebol. Terus, pas tanggal tersebut ada pengajian pula. Nah pas pengajian ada yang bawa kue yang baru dibikin, masih anget dan aromanya sungguh nggak nguatin. Akhirnya ya saya makan kuenya. Nggak tahan Ciiiin. Hayati sudah lelah, hahahaha.
Nah, habis itu saya rakus banget. Makan snack dan kue nggak terkontrol. Richeese Nabati setengah kaleng habis buat camilan. Belum lagi jajan di luar dan ngemil snack yang ada di rumah. Hasilnya, timbangan badan yang semula udah ke kiri balik ke kanan lagi.
Iyap, no junk food challenge ini emang ngefek banget ke BB apalagi kalau kalian rutin olahraga. Saya pernah ngalami hal ini. Pas challenge dimulai, BB yang semula 55 jadi 53. Karena setelahnya saya kalap, nggak lama BB naik lagi jadi 55.
Sejak itu, saya mikir. Kok saya bisa kalap atau sakau banget sama junk food ya terutama snack dan kue. Padahal kan makanan tersebut seratnya rendah banget yang ada malah tinggi MSG dan gula. Nah, gimana nih komitmen untuk hidup sehat? Apalagi saya pernah belajar ilmu gizi sewaktu kuliah dulu. Haduh, self toyor deh.
Saat tantangan bulan kedua, saya niatnya cuma satu yakni biar nggak sakau sama junk food setelah tanggal 21. Udah itu tok!
Pada no junk food challenge yang kedua, saya lalui tanpa lebay kayak yang pertama. Semua berjalan biasa. Kalau ada snack saya masih bisa tahan. Kalau ada suguhan kue, saya agak goyah meski nggak makan, cuman ngiler dalam hati. Dan, setelah tanggal 21 September alhamdulillah saya nggak sakau sama snack, biasa aja. Paling pol saya cuma ngemil cheese stick. Yup, saya suka banget sama cheese stick. Pertengahan September lalu, saya habisin cheese stick 1/4 kilo dalam 2 hari saja.
Saya akui kalau no junk food challenge ini sungguh tantangan yang berat tapi menyehatkan. Dengan mengurangi junk food, badan saya terasa enteng banget. Kepala yang dulu sering pusing, sekarang nggak lagi. Dan, tubuh terasa fit.
Setiap melakukan challenge ini saya imbangi dengan olahraga lho ya. Karena saat ini lagi promil, jadi aerobik dan yoga saya stop dulu. Sebenarnya berat banget ninggalin olahraga favorit ini. Olahraga yang masih rutin saya lakukan cuma jalan cepat dan dilakukannya pas weekend doang. Kurang nendang nih kalau olahraga cuma kayak gini, ya gimana lagi. Dokter nyaranin nggak boleh aerobik dan yoga dulu sih. Kapan-kapan ya saya ceritain promil saya ini.
Oia, perubahan yang nyata banget setelah ikutan no junk food challenge, sekarang saya nggak greget banget sama snack kecuali snack favorit ya yakni roti pisang coklat, roti Boy, Richeese Nabati, Serena Monde, dan cheese stick.
Ceritanya, Sabtu kemarin kan saya belanja bulanan. Kalau belanja bulanan saya sekalian nyetok snack. Biasanya nih lewat lorong makanan, saya ambil snack tanpa pikir panjang. Snack yang lagi promo diambil, snack yang lagi ngehit di tivi diambil juga. Ndilalah setelah ikutan tantangan ini, pas belanja kemarin saya cuma ngambil snack yang dipengenin aja.
Selain sudah bisa ngurangin snack (meski cuma sedikit), saya juga nggak OD sama mie ayam dan bakso. Sebelum ikutan no junkfood challenge, tiap minggu saya bisa makan mie ayam dan bakso. Bahkan bisa lebih dari sekali dalam seminggu. Sejak ikutan tantangan ini, otomatis saya makan mie ayam dan bakso setelah tanggal 21 dan nggak maruk-maruk amat. Saya jadi bisa mengontrol konsumsi jajanan favorit saya ini.
Dengan ikutan no junk food challenge ini, secara nggak sadar pengeluaran untuk jajan berkurang lho. Lumayan kan bisa menghemat uang, hahahaha.
Saya tahu sih junk food memang bukan makanan yang sehat. Tapi jumlahnya yang banyak di pasaran membuat kita, sebagai konsumen nggak bisa menolak keberadaan junk food. Apalagi rasa junk food memang bikin nagih. Nggak papa makan junk food, tapi sebaiknya dikurangi ya konsumsinya. Efeknya nggak terasa sekarang tapi akan numpuk di dalam tubuh kita, entah kapan tumpukan zat-zat yang nggak sehat itu akan terasa menganggu pada diri kita. Saya cuma mau bilang, kesehatan itu investasi.
Hhmm, kalian berani ikutan no junk food challenge for 21 days ini nggak? ^-^
Jawabannya iam give up \(w)/
ReplyDeleteBudy | Travelling Addict
Blogger Abal-Abal
www.travellingaddict.com
Hahaha, dicoba dulu.
DeleteMau lagiii..!! ^_^.
ReplyDeleteAku malah jadi termotivasi waktu mba Pipit bilang ngelakuin ini tiap bulan. Jadi berasa ada temen gitu.. ^_^
Yuk Mbak dirutinin dan dijalani bareng.
DeleteYa ampun mba aq baca judulnya junkfood challenge loh, gak pake no. Terus semangat, mau ikutan, ealaah ternyata no junkfood toh. Hahahaaa... terus nyerah deh. Cemen bgt ini mah
ReplyDeleteHahahahaha boleh tuh bikin junk food challenge :)))
DeleteBtw dicoba dulu yuk Mba.
wah kiat memang harus hidup sehat tapi kalau sekali2 boleh saja kan??? asal agk keterusan, he,he
ReplyDeleteBoleh, Mam. Berani nyoba? :))
Deleteprogramnya kereen, saya jadi tertarik dan pengin nyoba
ReplyDeleteHayok Mas dicoba dulu :)
Deletehiks berat kayaknya mba,,,
ReplyDeleteLumayan menantang, Mba Fit :))
DeleteCokelat itu junkfood?
ReplyDeleteSusah banget challenge-nya...
Yang coklat manis di pasaran itu termasuk sih.
Delete