Mungkin beberapa teman yang mampir ke blog saya, akhir-akhir ini sering banget menemukan postingan tentang kesehatan, utamanya tentang gizi dengan hastag #10HariNonstopNgeblogGizi. Baiklah, saya akan cerita bagaimana awalnya saya yang sok-sokan menulis tentang gizi. Karena apa? Saya ingin sehat dan ingin berbagi tentang gizi.
Awalnya tidak sengaja membaca info dari grup yang saya ikuti. Info tersebut menyebutkan bahwa dalam menyambut hari Gizi Nasional yang jatuh pada tanggal 25 Januari, akan ada tantangan menulis tentang gizi selama 10 hari. Wah, kebetulan banget, nih. Saya merasa tertantang. Bukan soal hadiahnya. Tapi, karena saya kebetulan pernah nyicipi ilmu kesehatan, terutama peminatan gizi. Setelah kuliah, saya bekerja selama 6 tahun tapi nggak ada hubungannya dengan gizi. Tiga tahun bekerja pada rumah sakit plat merah di Semarang tapi selalu utak-atik data, biasanya anggaran dan pencapaiannya. Sedangkan pas pindah di Jakarta, nggak beda jauh meski bukan di bagian yang sama. Lagi-lagi, saya ngutek-utek angka yang njlimet bin pusing.
Nah, sejak suka menulis di blog memang saya mempunyai keinginan untuk menulis tentang gizi minimal satu postingan saja. Lah, siapalah saya ini. Mahasiswa juga biasa saja, ilmu juga masih cetek banget. Maka dengan adanya info mengenai menulis tentang gizi, saya menyambut dengan antusias. Seakan keinginan tersalurkan lewat tantangan ini. Meski awalnya telat, tapi katanya saya masih bisa ikutan. Eh, saya juga pernah telat posting, tapi cuek. Yang penting nulis tanpa tahu apakah saya sudah kena diskualifikasi atau belum hihihihi. Saya melakukan ini karena saya suka, karena saya ingin berbagi. Meski begitu, saya nggak asal-asalan mencari referensi, lho. Saya googling dan membaca dulu referensi tersebut serta dilihat darimana sumbernya. Soalnya saya takut kalau memberikan informasi yang kurang akurat. Seeebisa mungkin, saya sampaikan informasi yang saya peroleh dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami karena pembaca blog ini beragam, bukan hanya orang yang tahu tentang ilmu kesehatan.
Lalu, apakah yang saya tulis itu hanya teori saja? Meski hanya teori, pasti nggak asal teori, dong. Teori tersebut dibuat pasti sudah melalui beberapa penelitian dan bertujuan baik bagi pembaca. Tapiii, dalam kehidupan sehari-hari, saya nggak plek jiplek teori. Jujur, saya dan suami menerapkan beberapa ilmu kesehatan yang umum karena kami sadar, kesehatan itu investasi dan dampaknya panjang bukan sulapan yang hasilnya bisa dilihat saat ini juga. Hal-hal yang biasa saya lakukan antara lain :
1. Air putih
Saya suka air putih. Bangun tidur langsung minum air putih yang sudah diinapkan semalam di gelas. Saya termasuk orang yang sangat sensitif tenggorokannya. Minum yang nggak jelas di jalanan, pasti malamnya batuk. Saya juga tidak suka es, makanya di kulkas nggak ada botol air putih atau minuman kecuali susu. Kalau jajan pasti saya pesannya minuman hangat atau air mineral. Pun begitu di resoran cepat saji. Saya juga tidak suka soda. Pokoke air putih ajalah. Ada air putih? *niru komennya Mas Adi Pradana hihihi.
Saya minum air putih banyak karena tenggorokan suka kering. Kalau mau tidur biasanya minum, tapi setelah tahu minum air putih sesaat sebelum tidur kurang baik, saya akan usahakan minum maksimal 15 menit sebelum tidur. Paling males kalau pas tidur tiba-tiba harus ke kamar mandi untuk pipis. Lagian, saya orangnya beser. Orang yang dekat dengan saya pasti tahu, deh. Mereka sudah hapal kalau kemana-mana saya pasti mampir ke toilet hihihi.
2. Makanan
Kalau soal makanan, saya lebih suka masak sendiri. Jajan sesekali, biasanya pas suami libur atau pas saya pengen banget. Jujur, saya fans berat bakso, mie ayam, dan bakmi Jawa *mulai ngiler hihihi. Duh, makanan favoritnya kok nggak sehat, ya. Kalau masak, saya biasanya masak yang simple dan sederhana. Terlalu sering tumis atau ca dan lauk digoreng, tenggorokan langsung kumat. Makanya saya suka lauk yang dikukus, tapi agak ribet membuatnya, apalagi kalau bangun kesiangan.
Saya biasanya punya aturan sendiri yaitu kalau sarapan seeebisa mungkin makan buah atau sayur tanpa nasi, kalau lapaaaar banget baru pakai oatmeal. Kenapa? Soalnya berat badan saya masih kelebihan 5 kg. Saya mau menjaga berat badan ideal karena itu salah satu faktor agar saya lekas hamil. Alhamdulillah BB sekarang sudah berkurang meski sesekali kalau nimbang, angkanya bergerak ke kanan sedikit.
Buah dikonsumsi sebelum makan. Makanya kebiasaan di masyarakat yang menyatakan buah sebagai pencuci mulut, saya kurang setuju. Karena kandungan gizi pada buah akan diserap dengan baik saat perut kosong.
Kalau masalah masakan, alhamdulillah suami juga nggak rewel asal bukan lalapan dan sayur yang pahit seperti pare. Huhuhu padahal saya suka banget lalapan dan semua sayuran. Lauknya biasanya tahu, tempe, dan ikan. Ya, saya sering banget masak ikan. Kurang suka daging. Kalau bosen masak ikan, biasanya beli ayam itupun nggak pakai kulit. Jadi, punya langganan di pasar yang sudah tahu kebiasaan saya. Masak daging kalau pas pengen aja, maklum harganya juga mahal ya hihihi. Dan, telur selalu ada di kulkas. Bangun kesiangan dan lupa mengeluarkan ikan, masak deh itu telur. Praktis.
Alhamdulillah, saya dan suami sudah mengonsumsi beras merah. Saya termasuk orang yang beresiko tinggi terkena diabetes karena bapak penderita diabetes dan saya satu-satunya anak perempuan di keluarga. Makanya asupan gula mulai dijaga, ingat umur juga sih hihihi.
Oia, saya biasanya tidak mencampurkan lauk dari hewan darat dan hewan laut. Misalnya, masak telur campur ikan atau masak ayam campur udang. Seeebisa mungkin saya menghindari campuran tersebut. Kalau lauk ikan ya ikan saja atau dikombinasi dengan lauk nabati. Pun begitu dengan lauk daging. Saya mengikuti anjuran diet ala Rasulullah meski belum bisa plek banget, sih.
3. Mencuci tangan
Iya, ini wajib. Saya selalu membiasakan untuk selalu cuci tangan di kran. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan itu wajib, kalau nggak, perut saya bisa sakit. Apalagi jika kuku saya panjang dan makan muluk (tidak pakai sendok) waduh, perut bisa sakit. Beneran!
Kalau saya habis membunuh nyamuk dan nggak langsung cuci tangan, pasti deh mata saya pedes dan sakit padahal nggak kucek-kucek mata. Makanya saya selalu cuci tangan terutama habis membunuh nyamuk.
Cuci tangan dilakukan kalau mau memasak, habis buang sampah, mau memegang makanan, habis bersih-bersih, atau habis nyapu. Saya sadar, tidak ada benda yang benar-benar bebas kuman. Apalagi, kalau berhubungan dengan makanan. Lebih baik melakukan hal yang sepele daripada berabe hehehe.
4. Olahraga
Jujur nih, saya tidak bisa basket, badminton, atau volley tapi sejak kelas 2 SMA sampai seminggu sebelum menikah saya rutin jogging bersama bapak. Setiap hari Minggu, sehabis shubuh biasanya saya dan bapak jogging sampai jam 7 atau setengah 8. Enak banget rasanya habis jogging. Istirahat sebentar lalu keramas, duuuh suegernyaaa.
Nah, setelah menikah saya hampir nggak pernah olahraga. Apalagi saat itu masih bekerja. Biasalah, kalau weekend pengennya malas-malasan di rumah atau jajan di luar makanya berat badan mulai membengkak. Sejak menjadi IRT tahun 2013 lalu, saya mulai rutin olahraga lagi. Olahraga pakai Air Climber di rumah, gerak sesukanya tapi teratur. Meski begitu, saya pasti melakukan pemanasan dan pendinginan, lho. Kalau lupa pemanasan, biasanya ada otot yang sakit.
Oia, ada pengalaman menarik nih. Jadi, saya dan suami sedang jalan di mall. Di situ ada stand produk untuk meningkatkan kalsium, halah C*R itu, lho. Nah, SPG-nya memberi tes kalsium gratis, caranya kaki diolesi semacam gel lalu diletakkan di alat pengukur kalsium. Nggak lama, akan muncul hasil kalsium kita di layar, ada grafiknya. Si SPG akan membacakan hasil tersebut. Sewaktu periksa, suami saya kalsiumnya rendah sedangkan saya bagus. Herannya, SPG itu bilang gini, 'Ibu rajin olahraga ya?'
Saya jawab, 'Sekarang jarang sih, mbak.' Karena memang kenyataannya seperi itu.
Lalu SPG itu bertanya apakah saya dulunya rajin olahraga dan saya mengiyakan. Ternyata kegiatan jogging yang saya rutinkan dulu, bisa dilihat efeknya bahkan orang yang nggak kenal sama saya tahu kalau dulu saya rajin olahraga. Nah, sejak itu semangat olahraga muncul lagi. Alhamdulillah, sekarang saya merutinkan olahraga setiap sore meski di rumah. Kadang ya bosen juga, tapi lebih sering olahraganya kok. Yang saya rasakan, efek olahraga memang bagus banget. Badan enak dan tidur nyenyak.
5. Berpikir positif
Ini yang penting. Semua hal-hal di atas tidak akan berhasil dengan baik kalau saya tidak berpikir positif. Saya akan berusaha untuk menjadi orang yang positif karena pikiran berdampak besar sekali terhadap rutinitas sehari-hari. Kalau berpikir positif, mood pun ikutan enak mau ngapa-ngapain. Namanya IRT pasti kadang jenuh juga ya, makanya saya juga butuh refreshing dan melihat dunia luar biar mendapat suasana baru.
Nah, itu yang saya terapkan di rumah. Eemmhh, ini hanya sekadar sharing. Saya juga manusia biasa yang kadang susah untuk plek jiplek menjalankan teori yang ada. Tapi sebisa mungkin saya akan terus melakukan hidup sehat karena saya ingin sehat karena kesehatan itu investasi.
tos dulu,pingin punya anak usahanya harus maksimal ^^
ReplyDeletesaya juga sarapn buah mbak,makan nasi baru jam 12. menjaga pola makan dan hidup sehat aja nggak yang lain,kalau pola makan dan hidup sehat insya Allah badan sehat. sama juga nih,olahraganya juga di rumah,gingging di tempat hahaha. 10 menit dah lumayan xixixix..
makasih tipsnya mbak^^
Sama2, Mba :)
Deletemakin cakep mbak blognya diisi tentang gizi :)
ReplyDeleteTerimakasih, Pak :)
Deleteair putih dan olahraga yang mudah banget bagi kita ya mbak, tapi kadang berpikir positif itu rasanya sulit banget...harus berusaha memang untuk selalu berpikir positif
ReplyDeletePosthink itu efeknya besar Mba ke mood dan kegiatan sehari-hari.
Deletetipsnya bagus mak..aku juga gitu...biar bisa sehat bismillah
ReplyDeleteyang terakhir bener banget positif thinking pasti bikin sehat dan bahagia ^^
Daku salut Mak sama dirimu, yg selalu ceria dan optimis :)
DeleteIya sehat itu mahal ya mbak?
ReplyDeleteApa bisa ya kita jaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat?
Halo Muda Teknologi Dunia
I am glad that I found your blog.
ReplyDelete